Selasa, 26 Februari 2013

Hemat dengan Lampu LED


Hemat Energi Menggunakan Lampu LED
 - Sadarkah kita selama ini telah menghambur-hamburkan uang untuk membayar tagihan listrik yang terus membengkak dikarenakan kita tidak menghemat energi listrik yang sangat fital bagi kehidupan kita. tanpa disadari masih banyak diantara kita yang tidak memahami pentingnya Hemat Energi, salah satunya dengan memakai Lampu rumah berjenis LED (light-emitting diode). karena lampu jenis ini bisa menghemat energi hingga 80% dibandingkan kita menggunakan lampu Neon ataupun bohlam. Selain itu lampu Neon dan bohlam merupakan salah satu penyebab pemanasan global dibumi dengan gas karbon dioksida(CO2) yang dikeluarkannya.

Beberapa Keuntungan yang kita dapat dengan Menggunakan Lampu Led :

1. Lampu Led ini sangat ramah lingkungan karena lampu berjenis Led bebas dari merkuri.
2. Lampu Led mempunyai desain yang elegant
3. Lampu Led juga memiliki daya pancar dan pencahayaan yang bagus, terutama pada ruangan indoor.
4. Lampu Led biasanya lebih awet daripada jenis lampu neon dan bohlam, biasanya lampu led bisa hidup lebih dari 25.000 jam.
5. Selain Hemat Energi Lampu LED juga tidak memancarkan sinar UV.

Sudahkah Anda menghemat Energi ?

Coba kita bayangkan jika setiap rumah menggunakan lampu led sebagai alat penerangan, bisa dibayangkan berapa jumlah energi yang sudah kita hemat. Lampu led juga memiliki pencahayaan yang bagus, putih terang namun tidak terlalu silau. pencahayaan dari lampu led ini dapat menimbulkan efek elegant pada ruangan yang akan menampilkan dengan jelas setiap sudut properti didalam ruangan tersebut. dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan lampu LED ini juga menghasilkan sedikit panas pada ruangan, selain kita bisa lebih menghemat energi dan biaya tagihan listrik ruangan anda pun makin sedap dipandang mata.

Tips Hemat Energi

1. Matikan lampu jika kita tidak menggunakannya.
2. Gunakan lampu hemat energi yang terang (sebaiknya gunakan Lampu LED)
3. Cabut steker listrik barang elektronik yang tidak kita gunakan.
4. Gunakan alat penghemat listrik yang bagus.
5. Matikan lampu, Tv, Radio, dll saat tidur.
6. Pilih barang elektronik yang hemat listrik.
7. Ajari anak dan keluarga untuk hemat energi listrik.
8. Cabut charger ponsel saat indikator energi Ponsel sudah penuh.

Lampu Led Solusi Menghemat Energi

Namun yang menjadi pertimbangan kita sebagai konsumen adalah masalah harga. Lampu LED ini harganya lumayan mahal jika dibandingkan dengan lampu-lampu biasa berjenis neon dan bohlam. namun perbedaan harga pastinya menentukan kualitas dari sebuah barang, selain hemat energi dalam penggunaannya. lampu Led juga mengurangi panas ruangan. nah sekarang keputusan akhir ada ditangan anda. mau murah pada awalnya namun mahal pada akhirnya, atau anda memilih menggunakan lampu led yang lumayan mahal namun lebih murah, hemat dan tahan lama.

Senin, 25 Februari 2013

Panduan membuat Website Affiliasi Wordpress

Apa sih itu Affiliasi?

Secara bahasa, Affiliasi itu berarti anggota atau cabang. namun pengertiannya dalam bisnis Online mengalami penambahan dan pergeseran makna menjadi : “cara menghasilkan uang dengan menjual produk dari perusahaan atau lembaga pemilik produk (affiliate merchant), dengan bergabung menjadi pemasar produk (affiliate marketers), dan (hanya) dibayar setelah produk terjual”. Di luar negeri, pengertian afiliasi memiliki kedekatan dengan pekerjaan seperti calo, broker, atau perantara, karena menerapkan cara kerja yang sama.

Banyak para Internet marketer yang menekuni dan mengandalkan sistem affiliasi dalam bisnis Onlinenya. jadi tidak perlu membuat Produk dan barang yang akan dijual, kita hanya menjualkan produk orang lain, dan mendapat komisi dan persenan per penjualan.

Minggu, 24 Februari 2013



Anda Sebelumnya sudah pernah denger 2 Presiden Indonesia Yang Terlupakan ? Mungkin masih banyak dari kalian yang berpikiran bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu SoekarnoSoehartoB.J. HabibieK.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)Megawati Soekarnoputri, dan Saat Ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun hal itu ternyata keliru atau salah . Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga detik  ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. ( 8 Presiden )

( Baca Juga : 10 sekolah dengan biaya mahal )

Loh, kok bisa delapan ? Lalu siapa dua orang presiden lagi yang pernah memimpin Indonesia? .

Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara danMr. Assaat.  Pasti 1 dari 1000 orang saja yang tahu tentang hal ini .

Keduanya tidak disebut, bisa karena absen atau terlupakan, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat Republik Indonesia ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).


Pada tanggal 19 Desember Tahun 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka.

Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat. 

Mr. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI.

Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 jam 6 pagi Belanda telah mulai serangan atas Ibu Kota Jogjakarta.

Jika dalam keadaan pemerintah tidak dapat menjalankan kewajibannya lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaanSjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada.

Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government).

Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".


Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim.

Kabinatenya dibantu Mr. T.M. HasanMr. S.M. RasjidMr. Lukman HakimIr. Mananti SitompulIr. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.

Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain.


Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.

Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. 


Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.

Oleh Karena Itu, dengan demikian, Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto,B.J. HabibieAbdurrahman WahidMegawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sekian saja Artikel saya mengenai 2 Presiden Indonesia yang Terlupakan . Semoga artikel ini menjadi saksi sejarah indonesia ,


Jumat, 22 Februari 2013

Peak oil is Past Tense


All too often, people oversimplify things.
Whether it's comparing our federal budget to a single household budget, or absolutely refusing to take a closer look at the various political one-liners we see every day in news cycles, we're constantly exposed to the facts being boiled down to a simple, black-and-white concept that can easily be forced down a feeding tube. 
We see a perfect example of this in the energy arena, and nothing will be more destructive than oversimplifying (and, as a result, misconstruing) the concept of Peak Oil.
The rebuttals are screamed by both oil exec and environmentalists alike: The second Peak Oil is brought up, it is dismissed as "a foolish theory" — and figures and media headlines are thrown into the mix to "prove" that we still have plenty of barrels of crude oil left to tap on this planet.
That's a costly belief to defend. And it's one that shows us just how little the vast majority of people know when it comes to the world's oil situation...
Contrary to popular belief, Peak Oil is neither a theory, nor does it portend the world is running out of oil.
Let's be clear, nobody should be arguing that...
Because we won't come close to producing every last drop of oil on earth. Long after the clowns finish performing at my funeral, there will still be barrels of crude beneath the surface.
(Now, whether or not we'll be able to economically produce that oil is arguable.)
Advertisement

3 Fracking Superstars
There are a few truths to the fracking superboom going on in the United States:
  1. The U.S. is set to regain the crown as the world's energy superstar.
  2. Every fat cat OPEC member is shaking in his boots.
  3. You can bank up to 532% on the three best fracking plays I've found in my career.
Get all the details here — before it's too late.

We can trace the entire Peak Oil debate back to a single speech given 56 years ago at the Plaza Hotel in San Antonio by a Shell geologist named Marion King Hubbert...
Essentially, Hubbert believed global oil production would follow a bell-shaped curve with output peaking — followed by an irreversible decline.
It was an ominous picture of things to come, predicting U.S. oil production would peak by the early 1970s. (See the original presentation in its entirety here.)
As you'd expect, Hubbert was laughed out of the room. But his prediction turned out to be eerily accurate when U.S. oil production peaked in November of 1970 at slightly more than 10 million barrels per day.
And despite the surge in tight oil production since 2008, we're still about one-third below our highest production levels.
Here we are, years later, and people are still arguing about Peak Oil. The really disturbing part in all of this is how a doe-eyed public remains content with the oversimplification of things: "Oh, oil production peaked in 1970? We'll just drill more, or go out and find more fields!"
Bottom Line: If we take the best production estimates for shale oil and assume that our conventional oil production won't continue its irreversible decline, we still won't ever break past 10 million barrels of crude oil ever again.
Sure, we'll try. And we'll see a certain degree of success with the boost in unconventional production.
But Hubbert was thorough in his theory, and he went beyond the United States in his explanation...
Today his chart from the original 1956 paper still points to a gruesome future for global oil production:


Right away, one would argue that we've surpassed Hubbert's deadline for Peak Oil.
Advertisement

"There's enough oil below American soil to put OPEC out of business for good!"
They said it couldn't happen...
One day, the U.S. would produce enough oil to kick OPEC to the curb.
That day is here — and these 3 companies are making it happen.

And that may be so — but again, things aren't as cut and dry as you might think...
Peeling Back the Global Oil Supply Mask
We've talked time and again about the troubling state some of the world's largest oil fields are in today.
The truth is there's a specific reason we won't see alarms going off or any significant concern or outcry from the public on this issue: The details of the world's oil production are constantly burnished to avoid scrutiny.
Just look at the subtle shift in how our oil supply is reported...
It's almost too easy to confuse people and act like nothing is wrong!
According to the Energy Information Administration, global oil production in 2011 was about 87 million barrels per day. That number represents a 36% increase since 1980.
But the devil is in the details...
Back in 1980, crude oil and lease condensate represented 93% of total liquids production. The rest came from NGPL (natural gas plant liquids) and "other liquids," which, at the time, represented less than 5% and one-tenth of 1% of total liquids production, respectively.
Today crude oil is losing its share of global production: It now represents less than 85% of the production mix.
Meanwhile, NGPLs and those same other liquids make up 10% and 2.4% of the world's "oil" supply. And it's easy to add them to the mix.
After all, it's the only way to keep those production and consumption numbers close.(And that doesn't even take into consideration the fact that the quality of our oil today is far from what it was decades ago.)
On the day Hubbert took to the podium in San Antonio, oil was cheap for us to pump and easy to get.
Eleven years later, companies in Alberta's oil sands deposits were finally able to economically produce the vast bituminous resources there. It's become an integral source for U.S. imports ever since.
I want to close by saying it's not all doom and gloom for energy investors...
If nothing else, this fundamental shift taking place in global supply boosts the value of companies that are actually pumping out the light, sweet crude that refiners are desperate to get their hands on.
I recommend reading this investment report to help you get started in learning about these drillers — as well as how you can take advantage of the companies producing the fossil fuels we so depend on.

Anas Jadi tersangka

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi sudah menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menjadi tersangka kasus korupsi proyek sekolah olahraga Hambalang. Aktivis Bendera, Adian Napitupulu menyebut, karir politikrising star Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu hancur di usia muda.

"Jika di ikuti langkah-langkah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY dalam satu bulan terakhir, maka sebenarnya keputusan mentersangkakan Anas sudah bisa dipastikan," kata dia kepadaOkezone, Jumat (22/2/2013).

Mulanya, kata Adian, SBY meminta KPK mengusut tuntas kasus Hambalang. Permintaan langsung SbY dalam kasus-kasus korupsi bisa dikatakan tidak pernah dilakukan terbuka kecuali hanya untuk kasus Hambalang.

Berikutnya, lanjut dia, SBY secara vulgar dalam pidatonya di depan Majelis Tinggi Partai Demokrat mengambil alih kewenangan Anas dan lebih tegas lagi menyatakan agar Anas konsentrasi pada kasus hukum yang dihadapinya.

"Tiga hari setelah Pidato di Cikeas, SBY mengumpulkan 33 DPD dan meminta agar seluruh pengurus DPD menandatangai pakta integritas yang salah satu butirnya menyatakan "siap mundur jika terkait kasus korupsi"," ungkap Adian. 

Dia menilai, selain menandatangani pakta itegritas, maka kumpulnya 33 DPD juga digunakan SBY untuk menguji loyalitas seluruh pengurus DPD yang konon sebagian berisi loyalis Anas.

Tak berhenti di situ, berikutnya Anas juga ikut menandatangani pakta integritas di DPP PD. "Seketika itu juga Anas telah masuk perangkap yang memang telah dipersiapkan oleh SBY," tegasnya.

Selang beberapa hari kemudian, kata Adian, Ibas mundur dari DPR karena alasan yang sangat kontradiktif dan tidak prinsipil. Pertama karena anaknya sakit. Kedua karena ingin serius membenahi partai.

Pada saat yang berdekatan, lanjutnya, media meributkan bocornya Sprindik Anas. Pembocoran Sprindik ini sebenarnya tidak ubahnya seperti "Test The Water" untuk menguji reaksi pendukung Anas jika Anas jadi tersangka.

"Hari ini langkah catur SBY telah selesai. Anas sudah jadi tersangka dan Ibas sebagai Sekjen otomatis menggantikan Anas walaupun sesungguhnya Ibas hanya boneka di bawah kontrol Ayah kandungnya sendiri yang menjabat ketua Majelis tinggi Partai dan sudah mengambil alih kewenangan ketua umum," paparnya. 

5 Alasan Pria Selingkuh

Perselingkuhan tampaknya menjadi hal yang lumrah saat ini. Bahkan meski sudah menikah sekalipun, masih ada saja orang yang berselingkuh di belakang pasangannya. Tentunya, ada banyak alasan yang melatarbelakangi pria sudah menikah berselingkuh. Penasaran? Berikut adalah lima alasan pria sudah menikah berselingkuh, seperti dilansir Boldsky.

1. Pernikahan yang membosankan

Dibanding wanita, pria lebih cepat bosan pada pernikahan yang monoton. Akibatnya, kebanyakan dari mereka memutuskan untuk berselingkuh demi menghilangkan kebosanan tersebut. 

2. Krisis hidup paruh baya

Pria akan melewati sebuah masa yang disebut krisis hidup pertengahan atau paruh baya. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa usia mereka tak lagi muda. Untuk melawan rasa putus asa tersebut, sebagian pria memutuskan untuk mengkhianati pasangan mereka. Biasanya, pria memilih wanita yang lebih muda untuk mengkompensasi penuaan diri mereka.

3. Wanita menua lebih cepat

Wanita menua lebih cepat dibanding pria. Maka dari itu, pria sering disarankan untuk memilih pasangan yang lebih muda. Jika tidak, wanita akan terlihat lebih tua dari pria ketika mereka telah berumur. Alhasil, pria jadi cepat bosan dan akhirnya berselingkuh deh.

4. Hanya untuk bersenang-senang

Ini mungkin adalah alasan paling akurat yang digunakan banyak pria. Berselingkuh merupakan cara mereka untuk bersenang-senang dan mencari tantangan. Mereka tidak punya niat untuk membahayakan hubungan pernikahan atau bahkan menceraikan istri mereka. Tetapi, risiko perceraian tentu selalu ada, jika mereka tertangkap basah berselinkuh. 

5. Wanita tidak akan meninggalkan pria

Kebanyakan pria berpikir bahwa wanita tidak akan meninggalkan mereka. Sekalipun mereka pernah berselingkuh. Dibanding pria, wanita memiliki lebih banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk bercerai. Anak menjadi alasan utama kenapa wanita memaafkan perselingkuhan yang dilakukan pria. 

Inilah lima alasan yang membuat pria sudah menikah berselingkuh. Memaafkan atau tidak, semua tergantung Anda yang menjalaninya. Ikuti kata hati Anda dan temukan jawabannya!

Sosok Misterius Di masjid Nabawi

Malaikat Bercahaya Tertangkap Kamera di Masjid Nabawi, Selain manusia, masjid juga dikunjungi atau didiami oleh sosok gaib seperti malaikat dan jin muslim. Baru-baru ini di Masjid Nabawi di Madinah terekam dalam bentuk video aktifitas sosok gaib tersebut.


Sosok misterius itu bercahaya putih berada di tengah-tengah umat yang sedang serius mendengarkan ceramah Syaikh dr. Abdul Muhsin al-Qasim. Saat itu bertepatan dengan shalat Jumat 23 Muharram 1433 H.Video ini diunggah ke youtube dan spontan menggemparkan dunia, karena sosok itu tampak jelas terekam dalam video. Berbagai pihak mencoba menganalisis sosok bercahaya itu. Ada yang menyebutkan itu sebagai efek cahaya dari sinar matahari, tapi teori itu terbantahkan karena atap masjid Nabawi terbuat dari marmer.

Tak seorang pun menyadari sosok itu berada di tengah-tengah umat. Bahkan pengurus masjid ketika menyaksikan video itu tak bisa mengidentifikasi siapa sosok misterius tersebut. Sebagian besar orang meyakini sosok gaib itu kemungkinan Malaikat yang memang selalu hadir di dalam Masjid Nabawi.


T